KENALI TANGERANG SELATAN YUK!


 Salah satu yang melatarbelakangi terbentuknya Kota Tangerang Selatan yaitu karena warga di kawasan Tangsel menginginkan adanya kesejahteraan untuk masyarakat sekitar. Keinginan tersebut dipicu dengan anggapan warga yang merasa kurang dipedulikan atau diperhatikan oleh pemerintah kabupaten. Hal ini dikarenakan masih banyak wilayah kawasan Tangsel yang belum merasakan adanya pembangunan. Selain itu banyak juga fasilitas umum yang masih terabaikan. Dan pada akhirnya, DPRD Kabupaten Tangerangmenyetujui adanya pemekaran kota Tangerang Selatan tersebut.
Hingga pada tanggal 29 Oktober 2008, Menteri Dalam Negeri Indonesi yaitu Bapak Mardiyanto meresmikan pembentukan kota Tangerang Selatan yang disetujui oleh DPRD Kabupaten Tangerang dengan jumlah 7 kecamatan yang terdiri dari kota Tangerang Selatan Kecamatan Pondok Aren, Ciputat, Ciputat Utara, Setu, Pamulang, Serpong dan Serpong Utara. Dengan berdirinya daerah pemekaran yaitu kota Tangerang Selatan, maka pihak Pemerintah Kabupaten Tangerang menyiapkan dana sebesar 20 milyar yang akan digunakan untuk keperluan operasional.
Geografis Kota Tangerang Selatan terletak di pusat koordinat 06’13’30’ sampai 06’22’30’ Lintang Selatan dan 106’38’ sampai 106’47 Bujur Timur. Kota Tangsel berada 30 km di sebelah Barat Jakarta. Kondisi yang demikian menyebabkan kota ini letaknya sangat strategis karena menghubungkan antara Provinsi Jakarta dengan Provinsi Banten serta Jawa Barat. Keadaan tersebut merupakan salah satu daya tarik wisatawan atau pendatang untuk bekerja dan menatap di Tangerang Selatan. Akibatnya, jumlah penduduk kota Tangerang Selatan 2017 semakin meningkat karena banyak warga Jakarta yang berpindah ke Kabupaten tersebut.
Kota inimemiliki tiga karakteristik suku yang mendominasi yaitu suku Betawi, Sunda dan Tionghoa. Selain suku tersebut sebenarnya ada berbagai macam suku yang saat ini tinggal disana, akan tetapi kebanyakan suku yang tidak mendominasi ini berasal dari luar kota Tangsel seperti sumatera, jawa bahkan ada yang dari wilayah Indonesia bagian Timur. Kebanyakan masyarakat pendatang yang menetap disana adalah para pelajar dan pekerja. Akan tetapi saat ini, dengan meningkatnya jumlah penduduk maka mengakibatkan persaingan di dunia pendidikan dan pekerjaan sudah semakin ketat dan susah.
Kondisi Kota Tangerang Selatan yang masih masuk ke dalam deretan wilayah Jakarta ini membuat ciri khas kebudayaan disana menggunakan busaya Betawi. Etnis budaya yang tetap dilestarikan di Tangsel adalah tradisi palang pintu. Palang pintu merupakan tradisi pernikahan yang dilakukan oleh suku Betawi dan tetap dilestarikan sampai saat ini. Pada setiap pergelaran palang pintu terdapat dua orang pendekar yang jago melakukan atraksi pencak silat yang diiringi oleh beberapa alat musik seperti krecek, kempul, gendang dan juga kemong.
Atraksi tersebut biasanya dilakukan oleh mempelai pria atau pengawal tamu dan harus memenangkan pertandingan tersebut. Ada daya tarik tersendiri dalam penampilan seni budaya ini, yaitu orang yang melakukan pencak silat menggunakan senjata tajam berupa golok yang menjadikan tegang suasana. Selain atraksi, pergelaran palang pintu juga diselingi dengan acara berbalas pantun. Untuk melestarikan etnis budaya agar tidak musnah, maka banyak sangar seni dan pusat latihan bela diri yang dapat dengan mudah untuk Anda temukan.

Sumber : https://tangselmedia.com/kota-tangerang-selatan.html

Comments

Popular Posts